my map

https://www.google.co.id/maps/@-7.5532988,110.7662994,189m/data=!3m1!1e3!4m2!5m1!1b1?hl=id

Wednesday, May 30, 2007

Saya kira tadi patung

Suami kakak saya yang sulung termasuk tipe orang yang gas-gasan…

Dulu ketika masih menjadi dokter PTT di Bengkulu, pernah naik mobil tanpa membawa SIM sama sekali.

“Kok ga nyari SIM tho mas?” tanyaku

“Ga pa pa kok dik, sejak SMA sampe sekarang lulus dokter ga punya SIM ga ada masalah” kata mas Faiz

“Lha kalo ada razia di jalan?” kataku memprotes

“Kalo ada kerumunan dari jauh, nyari jalan lain, ato berhenti nyari makan” bela mas Faiz enteng.

...............................................................

Akhirnya jadi juga berangkat dari Nganjuk ke Bengkulu tanpa membawa surat izin mengemudi (SIM) atas nama dokter Faiz..

Hingga kembali lagi ke Nganjuk satu tahun berikutnya… saat lebaran

“Gimana mas sudah terjaring polisi belum?” tanyaku

“Akhirnya kena juga” kata mas Faiz

“Wakakkakakakkak” tawa kami akhirnya menderai

“Waktu itu…di perempatan daerah Cirebon… lampu merah… karena jalanan sepi … aku terus saja… eeh ga tahunya dari belakang kok ada suara sirine…..” kenang mas Faiz

“Sirine?” tanyaku keheranan

“Iya sirine polisi… polisi naik sepeda motor, dengan kecepatan tinggi….memberikan aba-aba agar aku berhenti…..” kata mas Faiz

“Terus… gimana mas?” tanyaku penasaran ingin tahu cerita selanjutnya.

“Iya akhirnya aku berhenti…mobil aku pinggirkan… polisi itu memberikan hormat… lalu.. bertanya kepadaku..

‘Selamat pagi pak…Anda tahu anda berbuat salah.. tadi lampu merah Anda tetap jalan..’

Akhirnya aku mengakui kesalahanku” kata mas Faiz

“Terus mas Faiz bilang apa sama polisinya?” tanyaku

“Aku bilang ‘Maaf pak tadi saya kira patung’….’saya ga nyangka kalo bapak’” jelas mas Faiz.

“Wakakkakkakakakkakak” Geli sekali dengar cerita polos mas Faiz..

……………………………………………….

Dalam pepatah Jawa “Sak bejo-bejone wong kang lali, isih bejo wong kang eling lan waspodo” kalo di-translate dalam bahasa Indonesia terjemahan bebasnya begini; seberuntung-beruntungnya orang yang lalai tetap beruntung orang yang sadar dan waspada.

Dalam kehidupan sehari-hari, ketika memilih suatu keputusan, maka yang sangat perlu kita pertimbangkan adalah kemungkinan resiko-resiko yang akan kita hadapi. Kalo belum tahu, kita nanya orang yang sudah mengalami. Sehingga kita bisa mengantisipasi lebih dini. Minimal mental kita sudah bisa mengantisipasi kemungkinan itu terjadi.

Termasuk bagi anda yang ingin menjadi dokter, resiko-resiko yang dihadapi dokter adalah, resiko tertular penyakit dari pasien, resiko tuntutan malpraktik, resiko hubungan keluarga berkurang, resiko fulustrasi karena biaya kesehatan dan pendidikan baik untuk keluarga maupun diri sendiri yang makin membengkak tak terkendali dan terakhir, makin banyaknya dokter dan rumah-rumah sakit di perkotaan, ada satu resiko terakhir, yaitu kemungkinan diPHK makin besar bila rumah sakit tempat bekerja mengalami kebangkrutan..

Semuanya perlu diantisipasi.

Kromatografi sempurna

Pengamatan selayang pandang kamar kos cowok dulu selama masih mahasiswa. Ada satu benda yang dipastikan ada di setiap kamar. Mau tahu apakah itu?

Kalpanax

Kalpanax?

Ya, kaplanax. Obat panu, gatal, kurap dan kadas.. bentuknya cair. Kalo kena kulit menyengat panas..hingga terbakar. Kalo ada award Kos-kosan Customer Satisfaction Award (KCSA) untuk kategori jamur kulit maka dipastikan Kalpanax adalah juaranya.

Analisa mengapa ada kalpanax..

“Anak-anak itu jorok sekali. Mereka itu sering kelupaan mencuci.” Kata Barkah di suatu sore.

“Maksudmu?” tanyaku

“Iya..ketika celana dalam tinggal satu, baru sadar kalau waktunya harus mencuci. Jadi sering celana dalam terakhir itu dipakai seperti kaset. Side A dan side B. Kalau terpaksa memakai yang baru dicuci, pengeringannya secara instan, memakai seterika dan diangin-anginkan kipas

angin. Makanya pada jamuran.” Jelas Barkah

“haa…haa….haa…” kami tertawa…Barkah tertawanya meledak seperti meledaknya gunung Merapi yang memuntahkan lahar dahsyat.

………………………………………..

“Ada satu lagi Kah. Teman-teman kita pada ahli kimia terutama ahli kromatografi. Kalau dalam kromatografi, warna orange spidol yang digoreskan pada kertas, kemudian dicelupkan air di ujung bawahnya hingga merambat ke atas melewati goresan spidol pada kertas tadi, maka

warna orange tadi dapat terurai menjadi merah dan kuning setelah air melewatinya. Lha kalau teman-teman kita itu, warna abu-abu berhasil diubah menjadi warna penyusunnya. Warna hitam dan putih.” kataku

“Yang kamu maksud itu…téko untuk memasak air?” tanya Barkah ganti

“Tepat! Dahulu ketika kita iuran téko semula warnanya abu-abu logam dan mengkilat kan? Tetapi setelah setengah tahun berjalan, abu-abunya itu terurai menjadi warna-warna penyusunnya. Inilah yang namanya

kromatografi itu. Bagian luar berwarna hitam, karena kita memasak pakai kompor minyak tanah, sehingga kotoran-kotoran sisa pembakaran yang menjadi jelaga mewarnai bagian luarnya. Sedangkan di dalam, karena air yang kita konsumsi itu kaya kadar kapurnya. Makin lama, makin mengerak putih. Kedua warna itu, karena jarang atau hampir tidak pernah dicuci. Jadilah seperti itu; K R O M A T O G R A F I S E M P U R N A. Kalau aku masak mesti aku cuci sebelum dan sesudah memakainya, tetapi yang lain hanya memakai dan tidak mencuci…ya…” aku menjelaskan

“Iya Suf, namanya juga anake wong akéh[1]. Dulu ada yang saya ingatkan, malah menjawab ‘dengan dipanasi saat memasaknya, berarti kan sudah disterilkan…jadi tidak perlu dicuci’ kalau perlu, katanya membaca mantera ajaib andalannya

‘Min Kuman Kamin, Kuman Mati Jadi Vitamin’” kata Barkah

“ha..haaa….haa…” kami tertawa meledak lagi kali ini seperti bisul yang nyeprot. protttt

…………………………………………….

Hindustan lever anak perusahaan MNC (multinational corporation) Unilever di India telah melakukan perubahan paradigma pengetahuan masyarakat menengah ke bawah yang tidak terjangkau media. Semula mereka beranggapan bahwa namanya membersihkan tangan itu adalah asal terlihat tangan sudah bersih, berarti sudah bersih. Padahal habis ternoda kotoran hewan. Walah. Kayaknya masalah bau tidak dipertimbangkan, asal terlihat bersih langsung
dipakek makan dengan tangan langsung tidak makek sendok ato garpu.

Hiiiii… huweek buaaahhh… cuh. Hei jangan

gitu…malah jadi pembangkit selera makan tauuu. Halah malah parah.

Kalangan bawah India itu tidak berpikir lebih lanjut bahwa membersihkan dengan sabun juga lebih dari sekedar bersih…tetapi juga bebas dari kuman yang ditengarai sebagai penyebab diare utama tersering di India.

Kayaknya mereka mempunyai mantra ajaib seperti anak kos-kosan tadi, tidak mencuci tangan pakek sabun sebelum makan..

“Min Koman Kamin.. Kuman Mati Jadi Vitamin”

Penelitian disana banyak mengungkapkan bahwa mencuci tangan dengan sabun sebelum makan ternyata dapat menurunkan angka kejadian diare secara signifikan..

Tantangan terberat Hindustan Lever adalah bagaimana membuat program yang menjangkau kalangan bawah yang gelap media… dalam jangka panjang tetapi tidak menguras habis keuangan perusahaan.

Singkat cerita akhirnya telah dicipta program jenius berbiaya murah, signifikan hasilnya, menjangkau masyarakat miskin yang gelap media….dan yang penting adalah berubah perilaku mereka… cuci tangan pakek sabun sebelum makan sudah menjadi budaya..

PeRmasalahannya adalah

ORang miskin dan gelap media saja bisa berubah paradigma dan perilaku kebersihannya… lalu gimana dengan anak kos-kosan? Mereka terdidik dan terjangkau media!!!


[1] anaknya orang banyak

Friday, May 25, 2007

"Antene daun" pasukan Brave Heart

Pesan dari Cerita ini adalah :

Kebiasaan jelek… jangan pelihara kebiasaan jelek apalagi menaikkan dosisnya bisa berbahaya!

……………………………………

Sambil nunggu penumpang.. pak Kerto meneruskan kebiasaan jeleknya… kayaknya makin asyik saja… korok-korok lubang telinga..

Kalo ngeliyat… pokoke hueenaak tenaan.. korok-korok lubang telinga dengan kunci sepeda motor.

Pak Tarjo...tampaknya terganggu dengan penampilan pak Kerto yang korok-korok lubang telinga dengna kunci speda motornya..

“Mas Kerto… ketimbang kamu pakek kunci motor…mending pakek gagang ranting pohon…pak… huwwenak tenang… yang banyak tonjolannya pak.. “ kata pak Tarjo.

“Nanti bikin ketagihan?” tanya pak Kerto ragu

“Ga pak… saya dulu setelah pakek ranting pohon waru jadi sembuh kok..” jawab pak Tarjo mantap.

…………………………………….

Tanpa sepengetahuan pak Tarjo… pak Kerto diam-diam menuju SD dekat mangkal ojek.

Akhirnya pak Kerto mencoba juga “resep” pak Tarjo. Dia mencari ranting pohon waru yang agak kecil yang kira-kira bisa masuk lubang telinga. Dia berpikir, batang ranting waru ka nada ruas-ruas yang menonjol…wah ini bikin sensasi kenikmatan tersendiri ketika menggaruk-garuk lubang telinga… akhirnya dipilihkan ranting tersebut..

Ranting itu dipotes.. krek.. putus.. kemudian dirapikan dan ditumpulkan ujungnya biar tidak menusuk… kemudian dicoba…karena uji coba jadi daunnya ga usah dipangkas.

Masuk dikit… ahh nikmat..

Masuk banyak.. ahh nikmat…

Ditarik…

???

Ditarik lagi

???

Kok ga bisa…

Bingung?

…………………………………..

Sekarang tidak mempertimbangkan lagi masalah malu atau nanti harga diri diinjak-injak… sekarang butuh pertolongan gawat darurat… ranting ini harus bisa keluar dari lubang telinga..

……………………………………

Akhirnya pak Kerto dibonceng pak Tarjo menuju rumah sakit…

WOooo…

Jadi pemandangan seru!

Seperti pasukan dalam film Brave Heart siap menghadapi pasukan Inggris.. dengan membawa “bendera” kebanggaan di daun telinganya.. itu kalo film zaman dulu.. tetapi kalo film futuristic.. ya seperti pakek antene lah.. A N T E N A D A U N !!!

…………………………………..

Syukur alhamdulillah “antene daun” itu bisa keluar dari tempatnya.. ada perdarahan dikit ga masalah.. dikompres pakek kompres betadine kemudian pulang… dengan hhhaaaahh legaa…

Thursday, May 24, 2007

MENCARI IDE CERITA BLOG (udah mulai kehabisan bahan NIH)

Mengundang kepada para pemilik BLOG atau PEMILIK I-MEL untuk berpartisipasi dalam "ide cerita" untuk mengisi BLOG ini.

Bila berminat dapat dikirimkan ke alamat i-mel saya : yusuf_pluss@yahoo.com
Bagi ide cerita yang menarik dan telah terolah dan dipostingkan, AKAN SAYA CANTUMKAN si PEMILIK IDE CERITA ITU.

(Maklum Ga aDA hOnOraRIumNYa)









































ATAS PERAN SERTAnya SAYA HANYA BISA mengucapKAN TERIMA KASIH yang seBAnyAk-bAnYAKnya.........

Dokter Humoris Casual

Bayangan saya dulu, gambaran dokter itu orangnya berkacamata tebal, serius, agak gemuk, baju putih, menakutkan, dan ruang kerja bau alkohol dan obat-obatan…hiii ngeri..

Bagitu kuliah di kedokteran ternyata kesan itu pudar sama sekali..

Woow

Mercedez Benz… BMW…CAMRY…CIVIC..


Aku baru tahu kalo tutup pentil mercedez benz itu juga ikut-ikutan mewah yaa…..

Tutup pentilnya itu lhooo… mengkilap.. dari logam…. Dasar wong ndesooo… katrooowk banget pokoke.

Eh bukan itu yang mau diceritain..

Yang ini nih…

“Namanya penelitian itu yaa harus nyambung… ga boleh.. meneliti hubungan antara ugal-ugalannya sopir bis dengan sikap ugal-ugalannya pejabat… mungkin ada korelasinya..tapi ga nyambung” kata dosen saya yang ngajar dasar-dasar penelitian

“Wakakakakakkakakakakkk” seisi kelas koor ketawa bersama

“Saya tanya kepada Anda… apakah kerbau itu variable?” tanya beliau

“Variabel” jawab sebagian kelas

“Kalo variable berarti… bapak A sangat kerbau sekali… bapak b kurang kerbau… bapak C sedikit kerbau?” kata beliau

“Wakakakakakakakakakakkkk” seisi kelas ketawa lagi

………………………………….

Di saat lain, seorang dosen datang dengan baju perpaduan antara pegawai negeri sipil dan tentara. Penuh dengan saku, dua saku di dada, dua saku ballpoint di kedua lengan, dan ada satu saku tambahan di….

K E T I A K kiri… ternyata saku untuk T E M P A T H A N D P H O N

Glodak tenan…

Udah gitu wah orangnya suka buat singkatan…tapi sayangnya kok menyangkut karakter teman sekantor lagi..

“Ini sekedar pengumuman ya… bahwa dokter Hani saat ini adalah WAGUB” kata dosen nyentrik tadi

“WAGUB?” kataku dalam hati

“Sudah tahu apa WAGUB itu?” tanya beliau

“BELUM” jawab kelas

“WAGUB itu WAh GUndule Botak” kata beliau tenang

Glodak..

“Wakakkakakakakakkkak” seisi kelas ketawa abiz

……………………………….

Setelah lulus, di sebuah rumah sakit di Solo aku pernah menjumpai dokter yang penampilannya itu… wooww

Ga pakek jas putih.. pakek baju casual, lengan baju dilinting dan selalu memakai celana jeans. Kalo ketemu di jalan orang bakal ga menyangka kalo dia seorang dokter spesialis yang ahli… masih muda lagi..

………………………………

Sehingga lengkap lah kesan tentang dokter

Ada yang seperti dalam kesan saya dulu ketika masih ndesoo… hallah sekarang juga masih ndesoo

……………………………….

Tipe serius..

Kaca mata tebal, baju selalu putih…sehingga kalo pas kebetulan orangnya hitam…pleg sama seperti film negative… jadi kalo pas setor foto sering bikin pusing petugas administrasi..

“Dok yang disetor itu fotonya bukan film negatifnya” kata petugas administrasi

“@#?” dokter tipe ini jadi bingung..ga tau mau jawab apa

Tipe humoris..

Seringkali penampilannya ga mengesankan…tapi begitu berinteraksi baru kelihatan… orangnya lucuuu banget.

“Ini dok mau periksa” kata pasien cewek..sambil menekuk-nekuk jari hingga bunyi ‘klek’, maksud psikologisnya biar kalo ngomong ga begitu tegang..

“Eh…mbak… tangannya jangan di-klek-klek gitu… bahaya lho” kata dokternya

“Bahaya dok? Bisa apa?” tanya pasien mulai cemas

“Bisa bunyi!” kata dokternya dengan enteng..

Glodak

“Oooooalah dok..dok… kirain serius” kata pasien

Lha biar ga tegang… masak mau periksa kok pakek tegang…… santai gitu… yak pasang senyummm…” kata dokternya kembali

Tipe Casual

Lha yang ini nih tipe idola.. kalo orang bilang dokter cowok tipe termasuk golongan metroseksual ato ada istilah baru ultraseksual…

Kayaknya dokter yang ini tipenya eye catching… apalagi kalo didukung dia humoris woow komplit deh.. eye / ear / heart catching deh..

ASAL KEMAMPUANNYA TIDAK KOPONG AZA

Monday, May 21, 2007

Disasters

“Sssst…. Adib…bukunya bawa sini…” kata Syamsul dengan berbisik kepada Adib.
Adib duduk berdampingan dengan Syamsul, walopun sudah diberi jarak…tetap saja serah terima buku itu masih dalam jangkauan tangan mereka berdua.
Saat itu adalah ujian tengah semester mata pelajaran sejarah SMA. Dasar Syamsul yang diingat cuman siapa yang memimpin penggalian terusan Suez. Ferdinand de Lesep, itupun dibantu karena de Lesep-nya dibaca dalam bahasa jawa “ndelesep” artinya masuk ke dalam. ya, lumayan lah cara cerdik menghafal.

Kembali ke cerita..
Akhirnya proses serah terima buku sejarah dari Adib kepada Syamsul berhasil dengan sukses.. artinya tidak ketahuan sama guru yang jaga…

Tetapi…
Baru saja buku sejarah itu berada di tangan Syamsul… ternyata guru pengawas sekaligus yang mengampu mata pelajaran sejarah… berjalan mendekat hingga dalam wilayah pandang yang berbahaya untuk melakukan aktivitas “ngrepek” alias nyontek…
Sehingga buku yang barusan berada di tangan Syamsul… mau ga mau harus segera disembunyikan… agar tidak tertangkap sebagai barang bukti.

Dalam sekejap…..
Tangan Syamsul yang masih memegang buku… bergerak cepat meletakkan buku itu masuk ke dalam laci.

Dan……

Meleset…
Ternyata lacinya rusak… tidak ada sandaran bawahannya.

Akibatnya…

“Plaaak”

Buku jatuh di lantai.
Tangan Syamsul menutup rapat-rapat mukanya… maluu sekali.

“Makanya kalo ga pinter nyontek…. Ya jangan nyontek…” kata bu Susi.
“Kikikikikikkk wikikkkkk” cekikikan yang melihat peristiwa itu secara “live”.
Disasters bagi sang penyontek!!!

…………………………………

Setelah lulus dari spesialis THT kakak saya segera ingin mengganti papan namanya yang semula dokter umum menjadi dokter ahli THT.

Menunggu tukang kelamaan…janjinya hari kemarin… sampe hari ini belum terwujud. Kayaknya si tukang sudah banyak payu kalee. Mulai jual mahal. Akhirnya … plakat nama pasang sendiri…

“Ga pake tukang aku juga bisa… rasain lu nanti, bisa gigit jari tukang” ungkap mas Faiz kakak ipar saya.

Tangga dari kayu sudah di siapkan…
Segala perlengkapan sudah disiapkan..
Naik… dan....

Cabut plakat lama… ganti plakat baru. Semuanya dikerjakan sendiri.
Mencabut plakat lama… berhasil sudah.

“Haaah legaa” kata mas Faiz
Dengan mententeng plakat baru…menaiki tangga dari kayu.. dan…

“Ahhh… “
Meleset pegangannya. Jatuh bersama plakat barunya.
Disasters bagi dokter THT yang mau "beralih profesi" jadi tukang!!!
…………………………………
Akhir cerita, mas Faiz di bawa ke Rumah Sakit Umum Dokter Soetomo. Foto roentgen tempurung lutut pecah, dan dari pemeriksaan dipastikan banyak tendo yang putus.

Diputuskan operasi..
Pimpinan operasi adalah dokter Ninik (bukan nama sesungguhnya) seorang dokter senior dan merupakan sedikit dari beberapa gelintir dokter ahli tulang (ortopedi) di Indonesia yang mendalami perlututan. Operasi direncanakan dua tahap. Tahap pertama menyambung tempurung lutut yang retak habis disobek-sobek benturan dengan aspal. Tahap ke dua adalah menyambung tendo-tendo yang putus dengan otot-otot yang sesuai.

Tahap pertama
Tempurung lutut yang sobek-sobek disambung.. semula bentuknya pecahan-pecahan… sekarang “disulam” oleh kawat yang ditanam dalam tulang…menyambung tulang-tulang yang sobek-sobek.. menjadi utuh kembali… uji kekuatan… dan berhasil sesuai rencana..

Tahap kedua..
Menyambung otot dan tendo yang putus dengan kawat khusus. Ada empat otot dan tendo yang putus.. Usaha menyambung otot dan tendo pertama berhasil dilakukan … tahap selanjutnya adalah uji kekuatan…
waduh... masya Allah..... gagal… sambungan dengan otot putus..

Diputuskan mencari otot lain yang lebih kuat tapi fungsinya masih nyambung….
Kembali disambung otot dan tendo dengan kawat khusus… uji kekuatan….
Putus… huwaaahh… bikin jantung berdebar-debar…
Hingga yang ketiga kalinya berhasil nyambung dan kuat…(baru menyambung satu sambungan.. sisanya masih tiga!!!)
Sambungan otot dan tendo selanjutnya juga serupa hasilnya….gagal... terus mencoba lagi..
Akhirnya... operasi yang semula direncanakan berlangsung dua jam… molor menjadi empat jam!!! di LUAR PERENCANAAN SEMULA

Disasters memang tidak dapat dihindari!!!
Kita hanya berusaha… tentunya yang baik-baik..
tidak seperti kasus Syamsul contek-mencontek!

Friday, May 18, 2007

Salah Perhitungan

“Krek” suara gesekan kursi dengan lantai tempat pijakannya… beberapa saat kemudian disusul dengan……………..

“Tii..u..uuuuuu.u….u.u.uuut”

Mengejutkan sekali …

Suara kentut! Suara kentut di tengah ujian.

Ha ha aha wakakakaakakakakakakak

Seisi kelas yang sedang ujian semesteran langsung gaduh… suasana ruang ujian yang semula tenang… tiba-tiba menjadi riuh oleh suara ketawa… mulai yang sedang sampai yang terpingkal-pingkal…. Hanya dipicu oleh lantunan suara kentut yang manjaa….

ANALISA

Pertama muncul : suara “krek” gesekan bangku dan lantai…

Suara berikutnya : “Tii..u..uuuuuu.u….u.u.uuut”

Maksud suara pertama adalah untuk menutupi suara kentut agar tidak terdengar… dan dalam kenyataannya suara tersebut tidak bersamaan… sehingga terjadilah “TRAGEDI” seperti di atas.

…………………………..

Edi datang ke perpustakaan Universitas Sebelas Maret jam 13.00 WIB

Sejak semula sakit maag kambuh… sehingga perutnya kembung… akibatnya sebentar-sebentar kentut…

Dengan cara yang sama di atas menggeserkan bangku… bebarengan dengan itu kentut dibunyikan…

Dan…..

“…………” suara kursi digesekkan

“Preeet” suara kentut nyaring terdengar

Perhitungan meleset…

Ternyata kursi yang diduduki Edi adalah kursi yang ada rodanya sehingga tidak menimbulkan suara sama sekali… dan suara kentutnya yang terdengar jelas hingga seluruh penjuru ruangan perpustakaan…

…………………….

Perhitungan meleset dalam praktek dokter memang lumayan banyak dijumpai… kendala-kendala yang dijumpai dan paling sering adalah masalah komunikasi… atau cara pasien mengekspresikan apa yang dikeluhkan… dan dokter “terbawa” pola pikirnya oleh apa yang dinyatakan pasien….

Seorang remaja umur 13 tahun datang ke dokter mengeluh perutnya sakit. Dia menunjuk daerah ulu hati yang sering sakit….

Kemudian diperiksa menunjukkan hipertimpani di daerah ulu hati dan akahirnya mendiagnosisnya sebagai gastritis..

Pasien diberikan obat antasida, penekan produksi asam lambung.

“Kurangi makan pedes, makan santan dan berlemak, tidak minum kopi atau jahe dan kurangi minum minuman yang masam” kata dokter memberikan advis tambahan selain obat.

“Iya dokter” kata pasien dan orang tua yang mengantarkan.

Dua minggu berikutnya pasien datang…

Keluhan sama--> diperiksa --> diagnosis sama --> obat dan advis sama

Tiga minggu berikutnya pasien datang….

Keluhan sama --> diperiksa --> diagnosis sama--> obat dan advis sama

Satu minggu sesudahnya…

Keluhan sama --> diperiksa --> diagnosis sama --> obat dan advis sama

Lima hari sesudahnya….

Pasien datang dalam keadaan lebih berat… intensitas sakit perut semakin meningkat dan sering….

“Sakitnya terus menerus atau hilang timbul mbak?” tanya dokter

“Hilang timbul dok” jawab pasien

“Maksudnya?” tanya dokter

“Kadang sakit banget… terus tidak… kemudian mulai sakit banget kembali” jelas pasien

“Sakit hilang timbul itu sudah berlangsung berapa lama mas? Tanya dokter lagi

“Sudah lima tahun ini” jelas pasien lagi

Lima tahun?” tanya dokter tidak percaya

“Selama itu…sudah berobat?” tanya dokter lagi

“Iya sudah…biasanya mesti dianggap sakit maag” jelas pasien lagi

“Pernah ga mas… dalam sehari atau seminggu penuh tidak pernah sakit perut sama sekali” tanya dokter

“Pernah dok” jawab pasien

“Coba mas diingat-ingat kembali… biasanya muncul serangan sakit setelah apa mas?” tanya dokter

“Hmmmm… setelah apa ya…. Kayaknya kalo pas habis kecapekan… paling sering kalo habis pelajaran olah raga….

O ya yang paling berat.. dulu habis bepergian jauh…. besoknya pelajaran olah raga… terus siangnya sakit perutnya hebat sekali” jelas pasien

“Kalo ada masalah berat…misalnya pas ujian atau kebanyakan PR juga muncul?” tanya dokter

“Iya… kayaknya perut saya tidak mau diajak mikir berat deh” jelas pasien

“Dulu pernah jatuh sampek ga sadar mas?” tanya dokter

“Pernah…kecelakaan … jatuh ga sadar sampek sehari semalam… baru sadar” jelas pasein

……………………………………

Singkat kata dokter tersebut curiga ada epilepsy (iritasi otak) sehingga merujuknya melakukan rekam listrik otak.. dan benar diagnosisnya adalah epilepsy… diobati anti epilepsy.. dan tujuh tahun sesudahnya pasien tidak minum obat lagi dan sembuh..

…………………………….

Ternyata menegakkan diagnosis perlu berapa kali kunjungan… dan pernah mengalami “salah perhitungan” seperti pada kasus salah perhitungan dalam strategi mengeluarkan kentut di atas

Tuesday, May 15, 2007

The true gambler

“Bu.. nanti yang nembak biar aku saja…kemarin kita sama-sama jebolnya” kata pak Kerto kepada istrinya di suatu siang. Saat itu banku bocor, dan nambal ban di tempatnya pak Kerto.

“Ndak pak… aku filing mimipinya kuat pak pasti bisa nembus nanti” protes bu Kati, istri pak Kerto yang jualan nasi bungkus dan makanan-makanan kecil lainnya.

Pokoke ibu nggak usah nembak titik!!!” kali ini pak Kerto benar-benar ingin menunjukkan hegemoninya sebagai suami dan pemimpin rumah tangga.

Aku dalam posisi customer pak Kerto memposisikan diri pura-pura ga dengar… kalo ikut masuk dalam dialog mereka… bakal dicurigai mencampuri urusan dalam negeri orang.

Peristiwa ini terjadi ketika di Solo ketika masih musim judi Cap Ji Kia, judi yang keluar nomornya setiap tiga jam sekali mulai dari jam 9.00 pagi sampai jam 23.00 malam hari.

Benar-benar kecanduan judi…the true gambler

……………………………………….

Suatu malam saat ronda malam di RT tempat tinggal dulu masih menjadi pengantin baru.

Terlihat gerombolan orang sedang berdiskusi.

Serius sekali.

Ada buku referensi segala…!!!

Bukunya apaan ya? Aku bener-bener penasaran.

Buku ramalan primbon dan tafsir mimpi serta prediksi nomor buntut. Maaf judul buku ini reka-reka saya pribadi. Habis bukunya tak bersampul sih. Buku itu berisi gambar-gambar mimpi dan penafsirannya, serta dihubungkan dengan gambar-gambar dasar dan penyetaraannya dengan nomor buntut yang akan keluar.

Beberapa gambar yang saya ingat

Ratu setara dengan nomor satu. Jadi kalo anda mimpi yang mirip-mirip dengan perilaku ratu. Berarti itu mimpi ratu. Ratu setara dengan nomor satu.

Babi setara dengan nomor sembilan. Artinya kalo anda mimpi dan mirip-mirip dengan babi entah itu wajah anda dan atau perilaku Anda…dalam mimpin lho! Maka tafsir mimpinya adalah babi. Babi setara dengan nomor sembilan.. tandanya nanti kalo Anda nembak nomor buntut, maka sangat direkomendasikan nomornya nomor sembilan.

Apakah terbukti?

Sebenarnya hampir seratus persen ga ada yang bisa jebol.

Truz ada masalah lagi yang lebih mendasar berkaitan tafsir mimpi dan nomor buntut yaitu mimpi siapakah yang valid untuk menebak nomor nanti yang mau keluar.

Mimpi orang gila kali.

Jangan ketawa dulu!

Saya pernah di RSJ Surakarta selama tiga tahun. Maksudnya jadi dokter jaga disana!

Seorang pasien wanita 10 tahun menderita diagnosis schizophrenia. Tetapi dia mendapatkan keuntungan dari sakitnya itu. Banyak orang yang berdatangan meminta ‘fatwa’nya. Mulai dari masalah jodoh, rejeki, menentukan pilihan sulit, mencari barang hilang, memikat wanita atau pria idaman dan yang tidak ketinggalan menebak nomor buntut yang akan keluar.

“Banyak yang tembus lho dok!” tegas keluarga pasien yang mengantar.

“Sudah membuktikan?” tanya saya

“Ya katanya orang-orang yang mendatanginya” jawab keluarga pasien.

Ternyata jawabannya mengambang. Saya yakin yang berhasil cuman satu ato dua, tetapi cerita sukses njebolnya itu yang diceritakan sampai seribu kali. Ya, namanya success story. Yang sukses beberapa, tapi ceritanya ribuan kali.

……………………………………..

Dokter ketika mendiagnosis atau memberikan terapi. Meminimalisir cara-cara yang mengandalkan filing, bukan karena sering ilfil lho.

Maksudnya meminimalisir cara tebak-tebakan. Karena itu ketika akan memutuskan metoda diagnosis, metoda terapi yang akan diterapkan pada pasien.semuanya harus sahih. Sudah tidak diragukan lagi keakuratannya.

Karena itu dalam memilih metoda diagnosis ataupun terapi adalah hasil penelitian yang ideal dan sangat dianjurkan adalah hasil penelitian longitudinal. Artinya penelitian yang dilakukan lintas Negara, meneliti banyak sample, bahkan sampai jutaan orang yang diteliti.

Walaupun dalam prakteknya nanti dokter juga mencoba-coba mencocokkan atau minimal tune in dengan “cara’ yang baru tersebut.

Bagaimana dengan obat herbal?

Sama, kalo mau semua dokter menggunakan obat itu… lewati dulu tahap-tahap penelitian. Bercita-citalah agar obat herbal Anda bisa masuk dalam penelitian longitudinal dengan hasil yang konsisten. Baru obat herbal Anda akan menjadi the true best seller bukan the true gambler.

Friday, May 11, 2007

Si mbok sate “sunggi” jadi penunjuk jalan

Semua nama, tempat, kejadian ini adalah murni hasil rekayasa imajinasi … kalo ada kesamaan, hanyalah kebetulan, tidak ada maksud menghina ato melecehkan

………………………………………………………..

Namanya Untari, perempuan

umur 35 tahun, body aduhai banget

asal Boyolali, tepatnya Andong

pekerjaan harian si mbok bakul sate "sunggi" keliling.

………………………………

Suatu hari, saat dia di jalan menjajakan jamu……tiba-tiba Amran masih lengkap memakai helm, mesin sepeda motor masih nyala…merapat menuju dirinya.

“Mbak minta maaf, mau nanya… rumah pak Karto mana ya mbak? Tanya Amran, sepertinya tergesa-gesa.

“Jalan itu lurus, nanti pas ada pertigaan belok kiri…lurus terus… kemudian ada bundaran belok ke kanan….lima rumah dari sana” kata mbak Untari… dengan memegal megolkan pinggulnya, karena kedua tangannya menahan dagangan yang dia sunggi agar tidak jatuh.

Ketika menunjuk lurus ke depan --> pinggul megol ke depan

Ketika menunjuk belok ke kiri --> pinggul megol ke kiri

Ketika menyebut bundaran --> waduh yang ini hot sekali……. pinggul diputar-putar.

“……” Amran masih bengong karena adegan itu membuatnya berdesir lima detik… yang diperhatikan bukan kata-kata, tetapi pinggulnya itu…

“Gimana mas jelas kan?” tanya mbak Untari…tampaknya Amran masih kebingungan..

“Eh… ga kok udah ngerti kok” jawab Amran

“Makasih mbak” lanjut Amran kembali tanpa memberi kesempatan mbak Untari ngomong

“Ya mas… sama-sama” kata mbak Untari

……………………………………

Masalahnya adalah memberikan kode ato isyarat yang bisa dimengerti oleh penerima pesan.

Dalam dunia kedokteran banyak isyarat-isyarat untuk berkomunikasi.

Ato bahasa prokemnya orang kedokteran.

Pmx = pemeriksaan

Tx = Terapi

Ax = Anamnesis (wawancara)

Ada pula yang khusus lagi CS = Coitus Suspectus, artinya persetubuhan (coitus) yang dicurigai (suspectus)

Misalnya ada pasien yang datang karena GO (gonorrhea) salah satu penyakit menular akibat hubungan seksual yang tidak aman, gejala keluar flek-flek nanah dari penis, dianamnesis (diwawancarai) ternyata ada riwayat persetubuhan (coitus) dengan pekerja seksual komersial (PSK). Sehingga melaporkan kepada seniornya….

Ada riwayat CS dok” kata Co-Ass yang sudah menganamnesis pasien kepada dosen seniornya. Semuanya diucapkan di depan pasien, tetapi pasien tidak merasa dipermalukan.

“Ooo ada CS-nya” kata dokter spesialis kulit dan kelamin sekaligus dosen senior.

Ada bahasa prokem lain:

G3A1P2 diartikan Gravid (hamil 3 kali, abortus (keguguran) 1 kali, melahirkan 2 kali.

Jadi dijamin kodenya tidak akan bikin "berdesir lima detik" seperti isyarat mbok sate yang nyunggi di atas.

Monday, May 7, 2007

tubuh sehat belum tentu jiwanya sehat

Nama-nama di bawah ini adalah nama samaran… kalo ada yang namanya sama..kisahnya sama.. hanya sebuah kebetulan semata, tidak ada maksud menghina atau melecehkan, mohon dimaafkan..

“Diaaaaam…!!!” Teriak Suparjo dengan keras

“Ngapain diaam… kamu yang harus diaaam….Megaa bergoyang bung Karno Mabuk kepayaang” Kata Slamet dengan nada yang tidak kalah keras pula

“Kamu disuruh diam kok ga mau… kamu tahu aku ini pemegang kunci surga” bentak Suparjo yang sekali waktu menyentrup-nyentrupkan ingus.. padahal ga ada ingusnya…

“Ha ha ha ha ha… kamu pemegang kunci surga??? Wah hebat lho.. nanti aku ikut masuk surga ya..” kata Slamet

“………..” Suparjo tidak berkata-kata hanya menyentrup-nyentrupkan ingus… yang riilnya tidak ada.

“Berat lho memegang kunci Surga…” Kata Slamet.

“Megaaa bergoyaaang buung Karnooo mabuk kepayaaang… akuuu mendapat mandat dari bung Karno untuk memimpin kalian” tiba-tiba Slamet berkata dengan nada tinggi dengan sorot mata tajam…memelototi semua yang ada di sekitarnya… termasuk dokter yang sedang memeriksanya.

Baik Slamet maupun Suparjo… dua-duanya sama-sama tidur dalam keadaan diikat kedua tangan, dan kedua kakinya… keduanya adalah pasien UGD Rumah Sakit Jiwa


…………………………………………………

Dengan pikiran yang masih kalut dan penuh beban berat Sutarjo mendatangi dokternya…

“Pak Dokter… mau nanya nih… sampek pyusiiiiing mikirin yang satu ini..” kata Sutarjo

Lha kenapa tho mas Tarjo kok sampek pyusiiiiing banget itu mikirin apa? Tanya dokter Hendro yang matanya masih serius menatap lembaran-lembaran follow up pasien-pasien yang ada di bangsal Bimo Rumah Sakit Jiwa..

“Ini lho pak Dokter… bedanya antara Supardi, Suparman, Supermarket, Superman dan Supir itu apa ya pak Dokter?” tanya Sutarjo dengan muka yang sangat serius..

Lha kenapa kok tanya gitu mas Tarjo?” Dokter Hendro membalik kembali pertanyaan Sutarjo..

“Soalnya sejak tadi malam hingga pagi ini… selalu muncul suara-suara Supardi, Suparman, Supermarket, Superman dan Supir….?” Jawab Sutarjo dengan mimic yang masih menandakan dia itu sedang berpikir berat dan serius.

“Oooooalaaah badala tenan ha ha ha ha ha ha” Kata dokter Hendro dalam hati, tetapi tetap menahan ekspresi gelinya itu agar tidak muncul dalam wajahnya…. Kalo muncul bisa berbahaya… TIDAK AKAN DIPERCAYA LAGI SELAMANYA OLEH PASIEN-PASIENNYA….

…………………………………

Dua orang dokter muda Herman dan Etik memasuki bangsal Amarta di Rumah Sakit Jiwa di suatu sore….

Begitu masuk… Darto menghambur menemuinya dengan terburu-buru… dan nafasnya tersengal-sengal..

“Mas dokter Herman… saya sedang pusing berat nih mas..” kata Darto

“Pusing berat? Apanya yang dipusingkan mas Darto?” tanya dokter muda Herman

Kulo pun kueblet sampek muntup-muntup nang mbun-mbunan…. Angsal wangsul nggih.. ketemu bojo… arep tak entekne sampek puoook tenan..;

(Pak hasrat saya sedang dipuncak-puncaknya… boleh saya minta pulang ketemu istri saya.. hasrat saya harus disalurkan sampek sepuas-puasnya).. “ kata Darto

Mendengar pernyataan mas Darto terakhir.. Etik, dokter muda yang berjenis kelamin perempuan sendiri di bangsal itu… merasa tidak aman dan segera merapat mendekat ke tubuh Herman, dokter muda rekan jaganya sore itu di Rumah Sakit Jiwa.

“Tenang dulu mas Darto… tenang dulu yaa.. nanti kalo sudah saatnya mas Darto bisa pulang” Kata Herman untuk menenangkan pasiennya. Biasa pasien selalu mencari dalih agar bisa keluar.

Nek riyen mas… nek nggak karo bojone nggih langsung budhal nang Silir dientek-entekne sampek lecet-lecet mas… lha terus sak puniko?

(Kalo dulu saya langsung bisa menyalurkan.. kalo ga dengan istri, saya datang ke silir sepuas-puasnya… sampek lecet-lecet mas…tapi sekarang..?)” protes mas Darto

“Tetap tenang ya mas.. tahan.. harus didinginkan dulu…” kata Herman

“Di dinginkan.. ditenangkan?” kata Darto penuh tanda tanya.

Beberapa saat kemudian…

Darto meloncat-loncat… semula dilantai… kemudian di tempat tidurnya…

“Akuuu haruuus tenaaaaaang”

“Akuuu haruusss tenaaaaaang”

Polah Darto ini ternyata memicu dua pasien lainnya dan segera mengikuti gerakan dan ucapan mas Darto…

Beberapa saat kemudian mas Darto.. menghambur menuju kamar mandi…

Byar byur byar byur.. air mandi membasahi seluruh tubuhnya dengan penuh semangat dan dua pasien lainnya juga ikut-ikutan.. kemudian keluar main hujan-hujanan…

“Diiiiinginkan!”
”Diiiiinginkan!”

“Haaaaaruuus diiiiingiiiiiin”

………………………………………….

Ketika jam makan, baik sarapan, makan siang, maupun makan malam… mas Suparjo, mas Slamet, mas Sutarjo dan mas Darto sangat lahap makannya… bahkan untuk urusan tidur juga tidur pulas.. mereka merasa nyaman dengan kondisi fisik badannya. Berarti secara fisik tubuh mereka sehat…

Tetapi kenyataannya mengapa mereka berada di rumah sakit jiwa?

Berarti ungkapan Men Sana in Corpore Sano = di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang sehat… benar / keliru

Kebersamaan yang Indah Kita

Daisypath Anniversary Years Ticker

hanya bisa mengucapkan...

zwani.com myspace graphic comments