my map

https://www.google.co.id/maps/@-7.5532988,110.7662994,189m/data=!3m1!1e3!4m2!5m1!1b1?hl=id

Sunday, September 15, 2013

I'm Doctorpreneur



Acara Harmonika di MHFM 92,1 FM di Solo membedah buku I'm doctorpreneur..... bersama mas Bowo sang editor buku ini..

Alhamdulillah bisa memberikan kontribusi lagi kepada para mahasiswa/i kedokteran, keperawatan, fisioterapi, kesehatan masyarakat, gizi, para dokter, para perawat, para fisioterapis, para praktisi kesehatan masyarakat, calon istri/suami, mertua dokter, perawat, fisioterapis, praktisi kesehatan masyarakat, dan siapa saja yang peduli dengan sistem pelayanan kesehatan di Indonesia....

Monday, July 22, 2013

Gen sebuah fenomena “alam semesta” dunia mikro di tubuh manusia



Tubuh manusia tersusun atas triliunan sel. Setiap satu kilogram tubuh manusia tersusun kurang lebih satu triliun sel. Jadi kalau seseorang berat badannya 80 kilogram, maka jumlah sel yang menyusun tubuhnya adalah sekitar 80 triliun sel. Rata-rata diameter sel penyusun tubuh kita sekitar 20 mm atau 20 mikron (1 mikron = seperseribu milimeter, satu milimeter = seperseribu meter, jadi 1 mikron = sepersatujuta meter). Sel tubuh yang paling aktif bergerak adalah sel darah merah. Jadi kalau tinggi badan seseorang adalah 1,8 meter, dimana satu sel darah merah yang diameternya sekitar 7 – 9 mikron, maka jarak tempuh perjalanan sel darah merah mengelilingi tubuh mendekati SATU JUTA kali ukuran badannya sendiri. Ibaratnya jarak jangkauan kaki berjalan SATU meter, maka dalam skala yang sama, berjalan SATU KOMA DELAPAN JUTA meter (ini baru satu perjalanan pergi belum pulangnya kalau perjalanan pulang pergi, ibaratnya menempuh perjalanan TIGA KOMA ENAM JUTA meter). 

Gambar . Salah satu contoh fenomena alam semesta dalam tubuh manusia. Sel darah merah berukuran 8 – 9 mikron yang mengelilingi tubuh seseorang yang tingginya 180 cm. Bila satuan mikron dijadikan meter, maka jarak tempuh sel darah merah pulang pergi adalah 3,6 juta meter atau 3.600 kilometer!

Di dalam tubuh manusia, tampaknya sel telur merupakan sel terbesar dengan diameter 130 mikron, sel kulit diameternya 30 mikron, sedangkan sel sperma panjang 60 mikron dan diameter kumparan selnya 5 mikron. Di dalam sel terdapat organel (organ milik sel) di dalamnya terdapat kromosom X saat sel sedang aktif mengalami pembelahan panjangnya 7 mikron dan diameternya kumparannya sekitar 0,8 mikron, mitokondria dimensinya 4 ´ 0,8 mikron, lisosom (tempat enzim dalam sel) diameternya 1 mikron, tempat pembuatan protein (ribosom) diameternya 30 nano (1 nano meter / nm = seperseribu mikron, kalau akhir-akhir ini berkembang istilah teknologi nano, artinya teknologi yang dimiliki manusia saat ini sudah mampu mengintervensi sampai pada ukuran nano meter tersebut).
Gen adalah molekul yang saling berpadu membentuk kode genetik, yang selanjutnya kode genetik inilah yang menentukan struktur penampakan kita sebagai individu. Molekul gen ini disebut dengan Deoxyribo Nucleic Acid (DNA). Bila dirinci lebih lanjut, molekul-molekul DNA ini membentuk untaian-untaian kode genetik dalam formasi tiga-tiga. Artinya setiap tiga molekul DNA dengan rumus tertentu membentuk satu molekul asam amino. Ada enam puluh empat macam kombinasi kode genetik dalam membentuk dua puluh asam amino.
DNA ini diibaratkan sebagai perpustakaan maha raksasa dalam ukuran enzim yang berfungsi mencari kode genetik yang diperlukan untuk menyusun protein tertentu dengan rumus cetakan ada di perpustakaan tersebut. Kalau dilihat diameter molekul protein enzim itu ukurannya 10 nanometer (10 nm) dibandingkan panjang DNA yang bila dibentangkan (setiap sel) bisa mencapai 3 meter (1 nanometer = 10-9 meter).
Kalau enzim pencari kode genetik untuk sintesis protein di perpustakaan DNA, maka bila diameter enzim dibuat dalam ukuran 1 meter, maka panjang perpustakaan kode DNA bisa mencapai 3 ´ 109 = 3 miliar meter = 3 juta km. 

 
Gambar. Posisi kromosom, DNA (sebagai perpustakaan kode genetik) dan enzim pembaca/pencari kode genetik. Bila dibentangkan DNA setiap sel panjangnya bisa mencapai tiga meter, sementara enzim pembaca kode genetik ukurannya dalam ukuran nanomikron. Kalau ukuran nanomikron dijadikan dalam meter, maka panjang DNA yang tiga meter itu menjadi tiga juta kilometer.

Di perpustakaan raksasa DNA inilah tersimpan semua informasi cetak biru kehidupan biologis kita yang menentukan perbedaan warna rambut kita, bentuk rambut kita apakah lurus atau kriting, menentukan jenis ribuan enzim yang ada di dalam tubuh kita, hormon, protein darah, golongan darah, dan semua aspek dari struktur biologis tubuh kita ditentukan oleh rangkaian kode genetik tersebut. Kode genetik antara satu orang dengan yang lain berbeda-beda. Jadi, tidak ada yang sama, walaupun tingkat perbedaannya kurang dari setengah persen. Berarti tingkat kemiripan sesama spesies manusia lebih dari 99,5 % sama. Perbedaan yang kurang dari setengah persen itu cukup membuat keanekaragaman penampakan manusia yang luar biasa, bahkan sampai yang ekstrem yaitu berbeda ras, warna kulit, bentuk-bentuk fisik yang sama sekali berbeda.
Jadi untuk mensintesis suatu hormon misalnya insulin, ada enzim tertentu yang harus melakukan scanning cepat di perpustakaan raksasa DNA mencari kode genetik untuk mensintesis insulin. Yang menarik kok bisa tidak salah baca kode? Ketika sudah menemukan kode genetik untuk sintesis insulin, maka kode genetik tersebut dikopi menjadi tRNA kemudian diubah menjadi mRNA, keluar dari inti, selanjutnya mRNA ini dijadikan semacam acuan bacaan “tukang dapur” ribosom untuk mencari asam amino dalam sel agar sesuai dengan kode genetik dasar tersebut. Jangan Anda bayangkan peristiwa ini berlangsung dalam hitungan hari, peristiwa ini terjadi dalam hitungan detik! Seperti produksi insulin respons berhamburannya glukosa dalam darah setelah kita makan, bukan dalam hitungan hari, hitungan menit ke menit. Berarti di tingkat sel dalam hitungan waktu detik ke detik.

Kebersamaan yang Indah Kita

Daisypath Anniversary Years Ticker

hanya bisa mengucapkan...

zwani.com myspace graphic comments