my map

https://www.google.co.id/maps/@-7.5532988,110.7662994,189m/data=!3m1!1e3!4m2!5m1!1b1?hl=id

Thursday, September 3, 2015

Perubahan masyarakat

Innallaaha laa yughoiyyiruma biqoumin hatta yughiyyiruma bianfusihim
Sesungguhnya Allah SWT tidak merubah kondisi suatu kaum kecuali kaum itu sendiri yang merubah diri-diri mereka sendiri.

Perubahan harus diupayakan, terlebih lagi perubahan-perubahan mental terhadap perilàku atau sikap mental yang sudah mengakar dan dilakukan oleh sebagian besar kaum tersebut dan dikuatkan dengan tradisi dan kekuasan, tetapi menghambat atau bahkan menghalangi kaum tersebut untuk maju dan kuat.... lebih berat lagi bila ada campur tangan pihak luar yang juga berupaya dengan keras agar kaum tersebut mempertahankan perilaku dan sikap mental tersebut, karena kondisi tersebut menguntungkan pihak luar untuk mengeksploitasi sebanyak mungkin keuntungan yang dapat diambil...

Di tengah kondisi tersebut dibutuhkan sekelompok orang yang kokoh prinsipnya, gigih dan tegar dalam berjuang, pandai membawa dan mengaràhkan perubahan masyarakat, tidak pernah bosan dan jenuh, setia pada prinsipnya tanpa melacurkan prinsip untuk mendapatkan materi, rela berkorban...dan meyakini pengorbanan untuk itu akan mendapatkan pahala yang sangat besar dari Rabnya..

Yang perlu difahami oleh sekèlompok orang yang berperan sebagai agent of change ini adalah, perubahan-perubahan perilaku dan sikap mental ini butuh waktu yang panjang...tidak bisa disegerakan...tetapi harus sempurna di setiap tahapan-tahapan perubahannya...

Sebagai contoh dalam sejarah Islam, termasuk kelompok yang pertama kali di dunia ini yang membebaskan manusia dari perbudakan yang telah dipraktekkan beribu-ribu tahun. Keberhasilan melakukan perubahan total masyarakat untuk menghilangkan perbudakan dicapai lebih dari tiga generasi sesudah nabi Muhammad SAW...hasilnya permanen, perbudakan hilang sama sekali dari dunia Islam, menyebar ke berbagai belahan dunia.
Hal ini tidak seperti upaya perubahan-perubahan masyarakat yang pernah direalisasikan oleh kaum komunis...yang terlalu tergesa-gesa mencanangkan perubahan di masyarakat sesuai ideologinya...perubahan yang terjadi harus terealisasi sebelum pendirinya wafat...maka tidak heran perubahan yang direalisasikan kaum komunis..menelan 2-3 juta orang terbunuh seperti yang terjadi di china, tidak terkecuali di Indonesia... yang tidak pernah diceritakan oleh aktivis kiri saat ini... bagaimana perilaku aktivis komunis dahulu...dengan mudahnya membunuh orang bahkan dengan cara yang sadis..seperti yang dialami oleh ayah dan para paman dari kakak beradik Sri Bintang Pamungkas dan Sri Edi Suwasono...dipenggal kepalanya dari belakang dengan bacokan berkali-kali oleh wanita komunis...(kayaknya agar lebih lama merasakan siksaan sebelum meninggal) di depan anak-anak mereka sendiri... cerita dari ayah saya, bagaimana orang satu mushola dibunuh ketika sholat dan banyak cerita-cerita yang mengerikan yang dilakukan oleh orang-orang komunis jaman dulu (ini bukan mitos, ini adalah cerita nyata, cerita yang sama dan dituturkan banyak orang dan tidak mungkin mereka semua sepakat berdusta) dan mungkin belum sampai kepada anak-anak zaman sekarang...karena jeda generasi.. banyak generasi saat ini tahunya hanya bahwa komunis mempunyai gagasan yang bagus, memperjuangkan kaum tertindas, tetapi tidak pernah tahu bagaimana cara pendahulu komunis merealisasikan ideologi mereka....

Jadi perubahan-perubahan itu arahnya harus benar, diperjuangkan dengan benar, dan penuh kesabaran dan pengorbanan yang besar....serta memerlukan waktu yang lama dan bertahap...bahkan bisa lintas generasi
Wallahua'lam

Wednesday, July 1, 2015

Misteri Rizki

Rizki itu memang rahasiaNya
ada orang yang bekerja keras tetapi uang yang diperoleh sedikit
sementara yang lain bekerja tidak begitu keras, tetapi uang yang diperoleh jauh lebih banyak
ada orang yang apa pun usaha yang diupayakan selalu berhasil
sementara yang lain melakukan banyak usaha... belum menemukan keberuntungan..
sama-sama memungut batu.. Seorang pekerja mendapatkan sehari paling banyak 100 - 150 ribu, itu pun dia lakukan dengan bersusah-susah... mengerahkan semua kemampuan fisiknya..
sementara pemungut batu yang lain, tidak begitu capek, di ruang berAC batu yang diambil jauh lebih sedikit dan lebih kecil, bisa mendapatkan uang jutaan rupiah, karena batu yang diambil adalah batu ginjal....
begitulah rizki...

Sunday, April 5, 2015

SAYA ANTI DEMOKRASI (Emha Ainun Nadjib)

Emha Ainun Nadjib: SAYA ANTI DEMOKRASI
sebagian tulisan Emha dalam buku barunya yang berjudul "Iblis Nusantara Dajjal Dunia".
Kalau ada bentrok antara Ustadz dengan Pastur, pihak Depag, Polsek, dan Danramil harus menyalahkan Ustadz, sebab kalau tidak itu namanya diktator mayoritas. Mentang-mentang Ummat Islam mayoritas, asalkan yang mayoritas bukan yang selain Islam - harus mengalah dan wajib kalah. Kalau mayoritas kalah, itu memang sudah seharusnya, asalkan mayoritasnya Islam dan minoritasnya Kristen. Tapi kalau mayoritasnya Kristen dan minoritasnya Islam, Islam yang harus kalah. Baru wajar namanya.
Kalau Khadhafi kurang ajar, yang salah adalah Islam. Kalau Palestina banyak teroris, yang salah adalah Islam. Kalau Saddam Hussein nranyak, yang salah adalah Islam. Tapi kalau Belanda menjajah Indonesia 350 tahun, yang salah bukan Kristen. Kalau amerika Serikat jumawa dan adigang adigung adiguna kepada rakyat Irak, yang salah bukan Kristen. Bahkan sesudah ribuan bom dihujankan di seantero Bagdad, Amerika Serikatlah pemegang sertifikat kebenaran, sementara yang salah pasti adalah Islam.
"Agama" yang paling benar adalah demokrasi. Anti demokrasi sama dengan setan dan iblis. Cara mengukur siapa dan bagaiman yang pro dan yang kontra demokrasi, ditentukan pasti bukan oleh orang Islam. Golongan Islam mendapat jatah menjadi pihak yang diplonco dan dites terus menerus oleh subyektivisme kaum non-Islam.
Kaum Muslimin diwajibkan menjadi penganut demokrasi agar diakui oleh peradaban dunia. Dan untuk mempelajari demokrasi, mereka dilarang membaca kelakuan kecurangan informasi jaringan media massa Barat atas kesunyatan Islam.
Orang-orang nonPengajian Muslimah, terutama kaum Kristiani dunia, mendapatkan previlese dari Tuhan untuk mempelajari Islam tidak dengan membaca Al-Quran dan menghayati Sunnah Rasulullah Muhammad SAW, melainkan dengan menilai dari sudut pandang mereka.
Maka kalau penghuni peradaban global dunia bersikap anti-Islam tanpa melalui apresiasi terhadap Qur'an, saya juga akan siap menyatakan diri sebagai anti-demokrasi karena saya jembek dan muak terhadap kelakuan Amerika Serikat di berbagai belahan dunia. Dan dari sudut itulah demokrasi saya nilai, sebagaimana dari sudut yang semacam juga menilai Islam.
Di Yogya teman-teman musik Kiai Kanjeng membuat nomer-nomer musik, yang karena bersentuhan dengan syair-syair saya, maka merekapun memasuki wilayah musikal Ummi Kaltsum, penyanyi legendaris Mesir. Musik Kiai Kanjeng mengandung unsur Arab, campur Jawa, jazz Negro dan entah apa lagi. Seorang teman menyapa: "Banyak nuansa Arabnya ya? Mbok lain kali bikin yang etnis 'gitu..."
Lho kok Arab bukan etnis?
Bukan. Nada-nada arab bukan etnis, melainkan nada Islam. Nada Arab tak diakui sebagai warga etno-musik, karena ia indikatif Islam. Sama-sama kolak, sama-sama sambal, sama-sama lalap, tapi kalau ia Islam-menjadi bukan kolak, bukan sambal, dan bukan lalap.
Kalau Sam Bimbo menyanyikan lagu puji-puji atas Rasul dengan mengambil nada Espanyola, itu primordial namanya. Kalau Gipsy King mentransfer kasidah "Yarim Wadi-sakib...", itu universal namanya. Bahasa jelasnya begini: apa saja, kalau menonjol Islamnya, pasti primordial, tidak universal, bodoh, ketinggalan jaman, tidak memenuhi kualitas estetik dan tidak bisa masuk jamaah peradaban dunia.
Itulah matahari baru yang kini masih semburat. Tetapi kegelapan yang ditimpakan oleh peradapan yang fasiq dan penuh dhonn kepada Islam, telah terakumulasi sedemikian parahnya. Perlakuan-perlakuan curang atas Islam telah mengendap menjadi gumpalan rasa perih di kalbu jutaan ummat Islam. Kecurangan atas Islam dan Kaum Muslimin itu bahkan diselenggarakan sendiri oleh kaum Muslimin yang mau tidak mau terjerat menjadi bagian dan pelaku dari mekanisme sistem peradaban yang dominan dan tak ada kompetitornya.
"Al-Islamu mahjubun bil-muslimin". Cahaya Islam ditutupi dan digelapkan oleh orang Islam sendiri.
Endapan-endapan dalam kalbu kollektif ummat Islam itu, kalau pada suatu momentum menemukan titik bocor - maka akan meledak. Pemerintah Indonesia kayaknya harus segera mervisi metoda dan strategi penanganan antar ummat beragama. Kita perlu menyelenggarakan 'sidang pleno' yang transparan, berhati jernih dan berfikiran adil. Sebab kalau tidak, berarti kita sepakat untuk menabuh pisau dan mesiu untuk peperangan di masa depan.
Muslimdaily.com/ http://www.goodreads.com/…/1380373.Iblis_Nusantara_Dajjal_D…
- See more at: http://www.voa-islam.com/…/emha-ainun-nadjib-saya-anti-de…/…

Kebersamaan yang Indah Kita

Daisypath Anniversary Years Ticker

hanya bisa mengucapkan...

zwani.com myspace graphic comments