Kala ku sendiri
Kala nafsu bisa berhenti barang sejenak
Kala hati nurani bisa didengarkan
Kala pikiran jernih menyapa jiwa
Kala egoisme diri berada di titik nadir
Kusadari betapa diri ini melangkah jauh
Menyusuri makhluk-Mu yang bernama waktu
Betapa debu-debu dosa telah melumuri basah jiwa dan tubuh ini
Betapa jauh diri ini melangkah
Hanya mengejar bayang-bayang
Hanya mendapatkan kenyataan kosong fatamorgana
Jiwa ini merintih
Hati ini haus dan gersang
Mimpi ini jauh melambung melebihi langit
Padahal…
Hari esok adalah keniscayaan
Hari esok adalah keabadian
Hari esok adalah pertanggung jawaban
Hari esok adalah milik-Mu
Kenyataan yang sesungguhnya..
Membuat banyak mata terbelalak…
Takut
Ngeri
Padahal….
Terlampau banyak nikmat yang telah aku sia-siakan
Terlampau banyak kemubaziran yang tlah aku lakukan
Engkau beri aku mata
Tapi banyak yang kugunakan melihat yang seharusnya tidak aku lihat
Engkau beri aku telinga
aku sia-siakan dia untuk mendengarkan hal yang Engkau tidak suka
Engkau beri aku hati nurani
aku jarang mendengarkannya
Engkau beri aku tubuh sehat
aku menyiksanya dengan berhura-hura
Engkau beri banyak aku kelonggaran hidup
aku membantainya dengan menuruti syahwat
Engkau beri aku banyak materi
aku banyak membuangnya di jalan
Ya Allah
Sesungguhnya antara aku dan pintu surga ada penghalang besar
Sesungguhnya antara aku dan kelapangan ridho-Mu ada yang aku harus berjuang melampauinya
Yaitu bukit yang besar, tinggi, dan kokoh
Ringankanlah bebanku untuk mendakinya
Lepaskanlah beban-beban dosaku yang membuatku berjalan tertatih-tatih
Bebaskanlah aku dari belenggu-belenggu hati akan kecintaan pada dunia
Anugerahkan kepada ku suara hati nurani yang Engkau berkati
Anugerahkan kepada ku kekuatan yang membuatku bisa bertahan
Karuniakanlah ketetapan hati pada kebenaran-Mu di tengah hatiku yang berbolak balik
Karena Engkaulah yang membolak-balikkan hati
Ya Allah
aku sangat takut akan siksa-Mu yang maha pedih
aku tidak sanggup di neraka-Mu
tapi juga
aku tidak pantas di surga-Mu
hanya karena Rahmat dan Ampunan-Mu lah
aku bisa Engkau ridhoi
aku bisa melihat ke-Maha Indahan Wajah-Mu di surga-Mu
aku bisa merasakan ke-Maha Kasih Sayang-Mu
Sesungguhnya aku termasuk orang yang men-dholimi diri sendiri
Kalau tidak karena Rahmat dan Ampunan-Mu lah
Niscaya aku termasuk orang-orang yang merugi
Puisi dari hamba-Mu yang fakir
2 comments:
Wah....
lagi pelatihan kok puitisnya kumat mas dokter???
kangen anak bini ya??
numpnag berkunjung... saya link ya....?
assalamualaikum Pak Yusuf, masih ingat nggak sama saya. Arif Menwa, gimana kabr keluarga?
Post a Comment